wahyu


widgets
Tampilkan postingan dengan label Wisata SUMSEL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata SUMSEL. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 April 2013

Curup Tenang


Sumatera Selatan ternyata menyimpan sebuah objek wisata air terjun yang sangat menakjubkan. Air terjun ini terletak di Kabupaten Muara Enim (OKU). Air Terjun Curup Tenang atau biasa dikenal air terjun Bedegung, kenapa dikenal air terjun Bedegung? karena letaknya di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung.

Air terjun Bedegung atau Curup tenang memiliki ketinggian sekitar 99 meter, air terjun ini termasuk salah satu air terjun tertingi di Indonesia setelah Air terjun Sigura gura (250 meter), Air terjun Payakumbuh di Ngarai Harau (150 meter), dan Air terjun Curug Citambur (100 meter).

Air yang mengalir di air terjun ini bersumber dari sebuah mata air yang terletak dicelah kawasan Bukit Barisan. Air terjun ini menjadi salah satu objek wisata alam unggulan Kabupaten Muara Enim.

Untuk memberi kenyamanan kepada para pengunjung objek wisata ini, Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah melakukan beberapa perbaikan sarana dan prasarana penunjang, seperti pembangunan toilet dan kamar mandi di sekitar lokasi, serta pembangunan jalan setapak yang akan digunakan sebagai akses utama bagi para wisatawan menuju air terjun ini.

Bagi para wisatawan dari luar daerah atau wisatawan lokal lainnya tidak perlu khawatir untuk mencari sarana penginapan, karena di sekitar kawasan air terjun ini sudah banyak dibangun villa dan tempat penginapan.

Air terjun ini merupakan air terjun alami yang memberikan kesejukan bagi para wisatawan, karena nuansa alamnya yang kelilingi hijaunya pepohonan, serta hembusan angin yang membawa butiran air .

Perjalanan untuk menuju air terjun Bedegung atau Curup Tenang ini dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 1,5 samapai 2 jam dari Muara Enim atau kurang lebih 58 kilometer.

Pulau Kemaro

Endapan dari aliran air yang membentuk sebuah pulau di muara sungai, dapat ditemukan salah satunya di palembang, sumatera selatan, di aliran sungai musi tak jauh dari kota palembang terdapat pulau yang dinamakan pulau kemaro walau tak luas pulau ini mempunyai sisi istimewa bagi warga kota palembang khususnya masyarakat tiong-hoa, kondisi alam yang masih asri dan rimbun serta membuat tempat ini berbeda adalah terdapat sebuah cagar budaya dari tempat pribadatan masyarakat tiong-hoa, tempat pribadatan ini terbilang cukup besar yang terdiri dari vihara serta pagoda, dan pulau kemaro akan semakin ramai pada saat hari hari besar umat buddha, dan perayaan besar bagi warga tiong-hoa seperti imlek serta cap go meh.

Berwisata ke palembang tentunya tak lengkap jika anda tidak mengunjungi tempati ini, menuju lokasi inipun akan menawarkan hal yang tak terlupakan menelusuri sungai musi yang membelah seberang ulu dan seberang ilir serta pemandangan akan semakin cantik ketika wisatawan melawati dan mengabadikan jembatan ampera dari aliran sungai musi

Untuk menelusuri pulau ini anda dapat menggunakan kapal perahu tradisional, yang bernama ketek, perjalanan biasanya dapat dimulai dari dermaga yang ada di benteng kuto besak, jarak dari dermaga menuju pulau kemaro hanya 30 menit saja melalui jalur sungai, dan mengenai harga terlah terpampang plank yang terletak di dermaga yang menunjukan harga menggunakan perahu ini.

GOA Putri

Pelesir ke Gua Putri bisa mendapatkan dua pengalaman sekaligus. Berwisata alam sekaligus berwisata sejarah. Hasil penelitian arkeologis menunjukkan, gua yang masih alami itu pernah menjadi hunian manusia prasejarah.

Goa Putri terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji yang berjarak sekitar 35 km dari Ibu Kota Kabupaten. Goa Putri mempunyai kedalaman ± 150 m dengan lebar 8 – 20 m dimana didalamnya terdapat stalagmite dan stalagtit yang menyerupai tumpukan padi dan ranjang penganten, kembang dadar, pemandian putri, dan lain-lain. Selain berfungsi sebagai objek wisata, Goa Putri juga sebagai wisata budaya dan sejarah. Menurut legenda Goa Putri terjadi karena Si Pahit Lidah yang menyumpah Putri Barlian menjadi Batu.

LOKASINYA memang agak tersembunyi. Namun, pendatang baru sekalipun dengan mudah bisa menemukannya. Sebab, warga sekitar gua akan de­ngan senang hati mengantar.

Apalagi, pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah membangun jalan beton yang mengarah ke mulut gua. Jalan selebar 1-2 meter itu cukup lapang untuk dilalui.

Memasuki gua tersebut tidak perlu memiliki keahlian khusus layaknya penelusur gua. Pintu gua cukup lebar dan tinggi sehingga pengunjung tidak perlu menunduk, apalagi merangkak untuk memasukinya.