Sabtu, 30 November 2013

Driver Motor Dengan L293D

Pada dasarnya suatu aplikasi yang menggunakan motor DC harus dapat mengatu kecepatan ataupun mengatur arah putaran motor tersebut. Untuk mengatur kecepatan dapat kita gunakan metode PWM (Pulse Width Modulation) sedangkan untuk mengatur arah putar pada motor dapat kita gunakan rangkaian H-Bridge dengan menggunakan 4 buah transistor. Tetapi ada yang lebih ringkas, yaitu mengggunakan IC L293D sebagai driver motor yang berfungsi untuk mengatur arah putaran motor. IC tersebut telah dilengkapi pin untuk input dari PWM untuk mengatur kecepatan motor.
Driver Driver motor merupakan bagian yang berfungsi untuk menggerakkan Motor DC dimana perubahan arah motor DC tersebut bergantung dari nilai tegangan yang diinputkan pada input dari driver itu sendiri. Atau bisa didefinisikan sebagai piranti yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan putar motor.
Sebelum masuk pada pembahasan IC L293D, terlebih dahulu akan kita bahas driver motor menggunakan rangkaian analog.
Jika kita menginginkan motor DC hanya dapat diatur kecepatannya tanpa mengatur arah putarannya kita dapat menggunakan sebuah transistor sebagai driver. Sebagian besar motor DC membutuhkan tegangan power supply sebesar 12 V, sedangkan output PWM dari mikrokontroler maksimal hanya sebesar 5 V. maka dari itu kita perlu transistor sebagai penguat tegangan. Dibawah ini adalah rangkaian driver motor DC menggunakan transistor.


Sedangkan jika kita menginginkan sebuah motor DC yang dapat diatur kecepatan maupun
arah putarannya dapat kita gunakan rangkaian H-Bridge dengan menggunakan 4 buah transistor.



Dari gambar diatas dapat kita atur arah putaran motor tersebut. Untuk membuat motor bergerak searah, aktifkan transistor 1 (high)  dan transistor 4 dengan memberikan logika 1 pada transistor tersebut. Sedangkan untuk mengubah arah putarannya menjadi berlawanan arah jarum jam dapat kita hidupkan transistor 2 dan transistor 3 dengan memberikan logika 1 (high) pada kedua transistor tersebut. Untuk lebih jjelasnya lihat gambar berikut.




Dari gambar diatas terlihat jelas bahwa dengan mengaktifkan transistor1 dan transistor4 akan menyebabkan motor DC berputar searah jarum jam.  Dimana arus listrik akan mengalir dari power supply (12 V) melalui transistor1, lalu ke motor DC, lalu ke transistor4 dan akan berakhir di ground. Begitu juga sebaliknya untuk putaran berlawanan arah jarum jam.
Sedangkan untuk pengaturan kecepatannya anda dapat menghubungkan output PWM ke kaki basis transistor1 untuk putaran searah jarum jam. Dan untuk putaran berlawanan arah jarum jam, output PWM dapat dihubungkan kekaki basis transistor2.
Sekarang kita akan masuk ke pembahasan mengenai IC L293D. Sekarang saya akan membuat sebuah aplikasi yang akan mengatur kecepatan dan arah putar sebuah motor DC menggunakan IC L293D jika di hubungkan dengan mikrokontroler AVR.




Dari gambar diatas pin EN1 merupakan sebuah pin yang difungsikan untuk meng-enable-kan motor DC (ON/OFF motor DC), oleh karena itu pin EN1 dapat dihubungkan dengan output PWM dari mikrokontroler. Sedangkan pin IN1 dan IN2 digunakan sebagai input logika untuk mengatur putaran motor DC dan dapat juga digunakan untuk memberhentikan motor DC secara cepat (fast motor stop). Untuk lebih jelas tentang pin IN1 dan IN2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Input
Aksi motor
IN1
IN2
0
0
Berhenti
0
1
Berputar searah jarum jam
1
0
Berputar berlawanan arahjarum jam
1
1
Berhenti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar