A. Perdarahan Otak
Apa itu perdarahan otak ?. Perdarahan otak (brain hemorrhage) adalah tipe stroke. Ia disebabkan oleh arteri dalam otak yang pecah dan menyebabkan perdarahan lokal pada jaringan-jaringan sekelilingnya. Perdarahan ini membunuh sel-sel oatk.
Ketika darah dari trauma mengiritasi jaringan-jaringan otak, ia menyebabkan pembengkakan. Ini dikenal sebagai cerebral edema. Darah yang bersatu terkumpul kedalam massa yang disebut hematoma. Kondisi-kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak yang berdekatan, dan itu mengurangi aliran darah yang vital dan membunuh sel-sel otak.
Perdarahan dapat terjadi didalam otak, antara otak dan selaput-selaput yang menutupinya, antara lapisan-lapisan dari penutup otak atau antara tengkorak dan penutup dari otak.
B. Macam – Macam Perdarahan Otak
ketika terjadi trauma kepala ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi seperi Cedera Kepala Ringan (CKR), Cidera Kepala Sedang (CKS) dan Cidera Kepala Berat (CKB).
Bisa saja dengan terjadi trauma tersebut akan mengalami perdarahan pada lapisan otak. Perdarahan pada lapisan otak ini dibagi menjadi 4 yaitu
1. Perdarahan Epidural: perdaraha ini terjadi pada diatas lapisan Duramater
2. Perdarahan Subdural: perdarahan yang terjadi pada diantara lapisan otak Duramater dan Arachnoid
3. Perdarahan Subdural Arachnoid: perdarahan terjadi di daerah antara lapisan otak Arachnoid dengan Piamater
4. Perdarahan Intraserebral: perdarah yang terjadi pada lapisan dalam bagian lapisan otak atau dibawah lapisan Piamater.
C. Faktor Penyebab Perdarahan Otak
Ada beberapa faktor-faktor risiko dan penyebab-penyebab dari perdarahan otak (brain hemorrhages). Yang paling umum termasuk:
• Trauma kepala. Luka adalah penyebab yang paling umum dari perdarahan dalam otak pada mereka yang berumur dibawh 50 tahun.
• Tekanan darah tinggi. Kondisi kronis ini dapat, melalui periode waktu yang panjang, melemahkan dinding-dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak dirawat adalah penyebab utama yang dapat dicegah dari perdarahan otak (brain hemorrhages).
• Aneurysm. Ini adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak. Ia dapat pecah dan berdarah kedalam otak, menjurus pada stroke.
• Kelainan-kelainan pembuluh darah. Kelemahan-kelemahan pada pembuluh-pembulh darah di dan sekitar otak mungkin hadir pada waktu kelahiran dan terdiagnosa hanya jika gejala-gejala berkembang.
• Amyloid angiopathy. Ini adalah ketidaknormalan dari dinding-dinding pembuluh darah yang adakalanya terjadi dengan penuaan. Ia mungkin menyebabkan banyak perdarahan-perdarahan yang kecil dan tidak terasa sebelum menyebabkan yang besar.
• Penyakit-penyakit darah atau perdarahan. Hemophilia dan anemia sel sabit dapat keduanya berkontribusi pada tingkat-tingkat yang berkurang dari platelet-platelet darah.
• Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan perdarahan umum yang meningkat.
• Tumor-tumor otak.
D. Gejala – Gejala Dari Perdarahan Otak
Gejala-gejala dari perdarahan otak (brain hemorrhage) dapat berbeda-beda. Mereka tergantung pada lokasi perdarahan, keparahan perdarahan, dan jumlah jaringan yang terpengaruh. Gejala-gejala mungkin berkembang secara tiba-tiba atau melalui waktu. Mereka mungkin memburuk secara progresif atau nampak secara tiba-tiba.
• sakit kepala parah yang tiba-tiba.
• serangan-serangan (seizures) dengan tidak ada sejarah serangan-serangan sebelumnya.
• Kelemahan pada lengan atau tungkai.
• Mual atau muntah.
• Kesiap siagaan yang berkurang; kelesuan.
• Perubahan-perubahan pada penglihatann.
• Kesemutan atau mati rasa.
• Kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan.
• Kesulitan menelan.
• Kesulitan menulis atau membaca.
• Kehilangan ketrampilan-ketrampilan motor yang halus, seperti gemetaran-gemetaran tangan.
• Kehilangan koordinasi.
• Kehilangan keseimbangan.
• Rasa selera yang abnormal.
• Kehilangan kesadaran
E. Diagnosis Pendarahan Otak
Jika jenis stroke yang dicurigai, evaluasi segera diperlukan. Pemeriksaan dapat mengungkapkan bukti cedera otak dengan kelemahan, bicara cadel, dan / atau kehilangan sensasi. Umumnya, pemeriksaan radiologi diperlukan, seperti computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) scan. CT atau MRI dapat menyoroti berbagai fitur dan lokasi perdarahan otak. Jika dalam pendarahan atau sekitar otak dicatat, pengujian lebih lanjut mungkin diperintahkan untuk mencoba untuk menentukan penyebab pendarahan. Ini pengujian tambahan dapat membantu untuk menentukan apakah pembuluh darah abnormal yang hadir serta langkah berikutnya dalam salah diagnosis atau perawatan. Dalam situasi tertentu, pungsi lumbal (pungsi lumbal) mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi bukti perdarahan atau menyingkirkan masalah otak lainnya.
F. Pengobatan Untuk Pendarahan Otak.
Pasien dengan pendarahan di dalam otak harus dipantau sangat erat. Pengobatan awal termasuk menstabilkan tekanan darah dan pernapasan. Sebuah pernapasan membantu mesin (ventilator) dapat diminta untuk memastikan bahwa oksigen yang cukup disuplai ke otak dan organ lainnya. Akses intravena diperlukan agar cairan dan obat-obatan dapat diberikan kepada pasien, terutama jika orang tersebut tidak sadar. Terkadang pemantauan khusus irama jantung, kadar oksigen darah, atau tekanan di dalam tengkorak yang dibutuhkan.
Setelah seseorang telah stabil, maka penentuan cara mengatasi pendarahan dibuat. Proses stabilisasi dan pengambilan keputusan berlangsung sangat cepat. Keputusan untuk melakukan operasi didasarkan pada ukuran dan lokasi perdarahan. Tidak semua orang dengan perdarahan intrakranial harus menjalani operasi.
Berbagai obat dapat digunakan untuk membantu mengurangi pembengkakan di sekitar daerah perdarahan, untuk menjaga tekanan darah pada tingkat yang optimal, dan untuk mencegah kejang. Jika pasien terjaga, obat nyeri mungkin diperlukan.
G. Prognosis Setelah Pendarahan Otak.
Banyak pasien yang mengalami pendarahan otak lakukan bertahan hidup. Namun, tingkat kelangsungan hidup menurun ketika pendarahan terjadi di daerah tertentu dari otak atau jika perdarahan awal adalah sangat besar. Risiko kematian akibat perdarahan intraserebral adalah lebih dari 40%. Jika pendarahan terjadi di dalam batang otak, tingkat ini dapat setinggi 75%.
Jika pasien bertahan kejadian awal dari perdarahan intrakranial, pemulihan dapat berlangsung berbulan-bulan. Seiring waktu dan dengan upaya rehabilitasi yang luas, termasuk fisik, pekerjaan, dan terapi bicara, pasien dapat kembali fungsi. Namun, beberapa dapat dibiarkan dengan kelemahan persisten atau masalah sensorik. Pasien lain mungkin mengalami kejang sisa, sakit kepala, atau masalah memori.
Apa itu perdarahan otak ?. Perdarahan otak (brain hemorrhage) adalah tipe stroke. Ia disebabkan oleh arteri dalam otak yang pecah dan menyebabkan perdarahan lokal pada jaringan-jaringan sekelilingnya. Perdarahan ini membunuh sel-sel oatk.
Ketika darah dari trauma mengiritasi jaringan-jaringan otak, ia menyebabkan pembengkakan. Ini dikenal sebagai cerebral edema. Darah yang bersatu terkumpul kedalam massa yang disebut hematoma. Kondisi-kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak yang berdekatan, dan itu mengurangi aliran darah yang vital dan membunuh sel-sel otak.
Perdarahan dapat terjadi didalam otak, antara otak dan selaput-selaput yang menutupinya, antara lapisan-lapisan dari penutup otak atau antara tengkorak dan penutup dari otak.
B. Macam – Macam Perdarahan Otak
ketika terjadi trauma kepala ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi seperi Cedera Kepala Ringan (CKR), Cidera Kepala Sedang (CKS) dan Cidera Kepala Berat (CKB).
Bisa saja dengan terjadi trauma tersebut akan mengalami perdarahan pada lapisan otak. Perdarahan pada lapisan otak ini dibagi menjadi 4 yaitu
1. Perdarahan Epidural: perdaraha ini terjadi pada diatas lapisan Duramater
2. Perdarahan Subdural: perdarahan yang terjadi pada diantara lapisan otak Duramater dan Arachnoid
3. Perdarahan Subdural Arachnoid: perdarahan terjadi di daerah antara lapisan otak Arachnoid dengan Piamater
4. Perdarahan Intraserebral: perdarah yang terjadi pada lapisan dalam bagian lapisan otak atau dibawah lapisan Piamater.
C. Faktor Penyebab Perdarahan Otak
Ada beberapa faktor-faktor risiko dan penyebab-penyebab dari perdarahan otak (brain hemorrhages). Yang paling umum termasuk:
• Trauma kepala. Luka adalah penyebab yang paling umum dari perdarahan dalam otak pada mereka yang berumur dibawh 50 tahun.
• Tekanan darah tinggi. Kondisi kronis ini dapat, melalui periode waktu yang panjang, melemahkan dinding-dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak dirawat adalah penyebab utama yang dapat dicegah dari perdarahan otak (brain hemorrhages).
• Aneurysm. Ini adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak. Ia dapat pecah dan berdarah kedalam otak, menjurus pada stroke.
• Kelainan-kelainan pembuluh darah. Kelemahan-kelemahan pada pembuluh-pembulh darah di dan sekitar otak mungkin hadir pada waktu kelahiran dan terdiagnosa hanya jika gejala-gejala berkembang.
• Amyloid angiopathy. Ini adalah ketidaknormalan dari dinding-dinding pembuluh darah yang adakalanya terjadi dengan penuaan. Ia mungkin menyebabkan banyak perdarahan-perdarahan yang kecil dan tidak terasa sebelum menyebabkan yang besar.
• Penyakit-penyakit darah atau perdarahan. Hemophilia dan anemia sel sabit dapat keduanya berkontribusi pada tingkat-tingkat yang berkurang dari platelet-platelet darah.
• Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan perdarahan umum yang meningkat.
• Tumor-tumor otak.
D. Gejala – Gejala Dari Perdarahan Otak
Gejala-gejala dari perdarahan otak (brain hemorrhage) dapat berbeda-beda. Mereka tergantung pada lokasi perdarahan, keparahan perdarahan, dan jumlah jaringan yang terpengaruh. Gejala-gejala mungkin berkembang secara tiba-tiba atau melalui waktu. Mereka mungkin memburuk secara progresif atau nampak secara tiba-tiba.
• sakit kepala parah yang tiba-tiba.
• serangan-serangan (seizures) dengan tidak ada sejarah serangan-serangan sebelumnya.
• Kelemahan pada lengan atau tungkai.
• Mual atau muntah.
• Kesiap siagaan yang berkurang; kelesuan.
• Perubahan-perubahan pada penglihatann.
• Kesemutan atau mati rasa.
• Kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan.
• Kesulitan menelan.
• Kesulitan menulis atau membaca.
• Kehilangan ketrampilan-ketrampilan motor yang halus, seperti gemetaran-gemetaran tangan.
• Kehilangan koordinasi.
• Kehilangan keseimbangan.
• Rasa selera yang abnormal.
• Kehilangan kesadaran
E. Diagnosis Pendarahan Otak
Jika jenis stroke yang dicurigai, evaluasi segera diperlukan. Pemeriksaan dapat mengungkapkan bukti cedera otak dengan kelemahan, bicara cadel, dan / atau kehilangan sensasi. Umumnya, pemeriksaan radiologi diperlukan, seperti computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) scan. CT atau MRI dapat menyoroti berbagai fitur dan lokasi perdarahan otak. Jika dalam pendarahan atau sekitar otak dicatat, pengujian lebih lanjut mungkin diperintahkan untuk mencoba untuk menentukan penyebab pendarahan. Ini pengujian tambahan dapat membantu untuk menentukan apakah pembuluh darah abnormal yang hadir serta langkah berikutnya dalam salah diagnosis atau perawatan. Dalam situasi tertentu, pungsi lumbal (pungsi lumbal) mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi bukti perdarahan atau menyingkirkan masalah otak lainnya.
F. Pengobatan Untuk Pendarahan Otak.
Pasien dengan pendarahan di dalam otak harus dipantau sangat erat. Pengobatan awal termasuk menstabilkan tekanan darah dan pernapasan. Sebuah pernapasan membantu mesin (ventilator) dapat diminta untuk memastikan bahwa oksigen yang cukup disuplai ke otak dan organ lainnya. Akses intravena diperlukan agar cairan dan obat-obatan dapat diberikan kepada pasien, terutama jika orang tersebut tidak sadar. Terkadang pemantauan khusus irama jantung, kadar oksigen darah, atau tekanan di dalam tengkorak yang dibutuhkan.
Setelah seseorang telah stabil, maka penentuan cara mengatasi pendarahan dibuat. Proses stabilisasi dan pengambilan keputusan berlangsung sangat cepat. Keputusan untuk melakukan operasi didasarkan pada ukuran dan lokasi perdarahan. Tidak semua orang dengan perdarahan intrakranial harus menjalani operasi.
Berbagai obat dapat digunakan untuk membantu mengurangi pembengkakan di sekitar daerah perdarahan, untuk menjaga tekanan darah pada tingkat yang optimal, dan untuk mencegah kejang. Jika pasien terjaga, obat nyeri mungkin diperlukan.
G. Prognosis Setelah Pendarahan Otak.
Banyak pasien yang mengalami pendarahan otak lakukan bertahan hidup. Namun, tingkat kelangsungan hidup menurun ketika pendarahan terjadi di daerah tertentu dari otak atau jika perdarahan awal adalah sangat besar. Risiko kematian akibat perdarahan intraserebral adalah lebih dari 40%. Jika pendarahan terjadi di dalam batang otak, tingkat ini dapat setinggi 75%.
Jika pasien bertahan kejadian awal dari perdarahan intrakranial, pemulihan dapat berlangsung berbulan-bulan. Seiring waktu dan dengan upaya rehabilitasi yang luas, termasuk fisik, pekerjaan, dan terapi bicara, pasien dapat kembali fungsi. Namun, beberapa dapat dibiarkan dengan kelemahan persisten atau masalah sensorik. Pasien lain mungkin mengalami kejang sisa, sakit kepala, atau masalah memori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar